Mengatasi Produktivitas Pertanian rendah dengan Aeroponik Berbabasis Smart Aero App
Halo gaes, apa kabar?
Semoga baik semuanya ya. Kali ini Anjani balik lagi dengan membawa topik yang
cukup menarik. Yok baca yok!
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan budaya, bahasa, bahkan sumber daya alamnya. Tak
heran jika sedari dulu bahkan sampai saat ini orang-orang non-probumi sangat
tertarik untuk menguasai pada kekayaan alamnya. Bukan berarti orang Indonesia
sendiri tidak tertarik, hanya saja upaya mereka dalam melestarikan maupun
mengolah sumber daya alam belum maksimal. Benarkah? Jawabannya adalaha tentu
saja iya. Sebagaimana yang sedang terjadi saat ini produktivitas pertanian di
Indonesia yang masih kerap dinilai rendah.
Produktivitas
pertanian memiliki peran penting dalam mencukupi kebutuhan pangan di tengah
pertumbuhan penduduk yang semakin berkembang. Namun beberapa tahun terakhir
produktivitas pertanian di Indonesia kurang maksimal. Bahkan ketergantungan
Indonesia terhadap impor sejumlah komoditas pangan membuat negara ini terancam
mengalami krisis pangan. Berdasarkan data
dari UN Comtrade 2017, Indonesia bisa mengimpor beras sebanyak 3 juta ton.
Sedangkan pada 2016, Indonesia mampu mengimpor kedelai sebanyak 2,2 juta ton. Wow!
Bukankah cukup fantastis? Jika itu terus terjadi dapat menyebabkan defisit
neraca perdagangan, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan banyak permasalahan
lagi untuk Indonesia.
Selama ini sudah bermacam cara pemerintah mengupayakan
agar produktivitas pertanian di Indonesia semakin meningkat. Diantaranya
seperti, mengadakan penyuluhan tentang teknologi pada petani konvensional,
memfasilitasi, membuka lembaga pelatihan Perdesaan Swadaya (P4S), bahkan
membuat kebijakan untuk menarik generasi muda ke sektor pertanian. Namun semua
itu masih belum optimal dikarenakan beberapa hal. Apa saja hal-hal itu? Yuk
mari kita bahas!
Pertama, saat ini masih banyak petani yang bersifat
kedaerahan atau tradisional. Bahkan sebagian besar dari mereka sudah berusia
lanjut. Sehingga dalam segi penerapan teknologi, masih belum optimal. Dimana para
petani lebih nyaman menggunakan cara lama seperti menyemprot pestisida dengan menggunakan
spryer, menggemburkan tanah dengan cangkul, dan sebagainya.
Kedua, tingkat kesuburan tanah disetiap daerah
berbeda-beda. Di dataran tinggi, tanahnya memiliki banyak kandungan air serta
unsur hara sehingga cocok untuk lahan pertanian karena begitu subur. Sedangkan
di dataran rendah, tanahnya memiliki sedikit kandungan air sehingga beberapa
tanaman bahkan tidak bisa tumbuh di sana.
Terakhir, keterbatasan kemampuan petani yang masih belum intensif dalam pembinaan dan pendampingan juga sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan produktivitas pertanian. Kok bisa? Karena dengan pembinaan
dan pendampingan, petani akan mendapat wawasan serta pengetahuan baru yang
dapat menunjang kegiatan mereka sehingga berdampak pada produktivitas
pertanian.
Untuk mengatasi persoalan di atas maka saya menyarankan agar melakukan penerapan sistem Aeroponik. Bercocok tanam di udara tanpa menggunakan media tanah,
lalu sebuah nutrisi disemprotkan pada akar-akar tanamannya. Kemudian sebuah air
yang berisi larutan hara dalam bentuk kabut disemburkan mengenai akar-akar
sehingga tanaman tersebut dapat menyerap larutan hara dengan cepat.
Namun proses penerapan sistem Aeroponik tidak hanya
berhenti sampai di situ. Lalu ada apa lagi? Eitss... Jadi begini, proses
tersebut dapat dihubungankan dengan teknologi berbasis IoT (Internet of Things)
agar memperoleh hasil yang lebih maksimal. IoT (Internet Of Things) disokong
oleh Single Board Computer dan Mikrokontroler yang dapat membantu dalam
mengontrol kondisi tanaman di ruang bercocok tanam tanpa terbatas jarak dan
waktu. Sistem ini terhubung langsung dengan dengan sensor suhu, kelembaban udara,
dan cahaya. Dimana hasil dari pembacaan data dapat dilihat dalam bentuk data
gambar maupun teks melalui sebuah aplikasi bernama Smart Aero App. Sehingga
memudahkan dalam mengontrol dan memonitoring dalam penerapan sistem aeroponik. Bukankah
sangat canggih?
Penerapan
sistem aeroponik ini disinyalir dapat meningkatkan produktivitas pertanian
modern. Berbagai macam keunggulan yang di dapat jika menerapkan sistem
Aeroponik, salah satunya adalah hasil produksi yang berkualitas tinggi.
Terlebih jika sistem tersebut dipadukan dengan kecanggihan teknologi masa kini
yang semakin canggih, seperti Smart Aero App yang menggunakan konsep Internet
Of Things.
Komentar
Posting Komentar