PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL BAGI REMAJA
MENTAL HEALTH
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap
individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat
mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan
bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka. Setiap
orang hampir pernah mengalami depresi pada saat tertentu, seperti sedih, lesu,
tidak bersemangat menjalani aktivitasnya walaupun itu mneyenangkan. Situasi
yang menjadi penyebab utama depresi adalah kegagalan disekolah, teman kerja,
ataupun hal cinta. Depresi abnormal ketika depresi terjadi diluar kewajaran dan
berlanjut sampai dimana kebanyakan orang sudah dapat pulih kembali (Atkinson
dkk, 1992).
Sehat sering kali dipersepsikan dari segi fisik saja.
Padahal sehat juga berarti tentang kesehatan jiwa. Sayangnya, persoalan
kesehatan jiwa masih dianggap kalah penting dibandingkan kesehatan fisik.
Padahal saat ini sudah ada asuransi kesehatan yang menawarkan perlindungan
terkait kesehatan mental. WHO menyebutkan, anak muda alias generasi milenial
saat ini lebih rentan terkena gangguan mental. Terlebih masa muda merupakan
waktu di mana banyak perubahan dan penyesuaian terjadi baik secara psikologis,
emosional, maupun finansial. Misalnya upaya untuk lulus kuliah, mencari
pekerjaan, atau mulai menyicil rumah. Selain perubahan hidup, teknologi juga
turut berkontribusi terhadap kesehatan mental generasi muda. Salah satunya
adalah penggunaan media sosial. Media sosial seakan menciptakan gaya hidup
ideal yang sebenarnya tidak seindah kenyataan. Hal inilah yang menciptakan
tekanan dan beban pikiran pada generasi muda (Cigna, 2020).
Menurut Cigna (2020) gangguan mental, karena gejalanya
tidak seperti penyakit fisik, acapkali terlambat disadari. Padahal di
Indonesia, jumlah penderitanya terbilang tidak sedikit.
- Setengah dari penyakit mental bermula sejak
remaja, yakni di usia 14 tahun. Menurut WHO, banyak kasus yang tidak
tertangani sehingga bunuh diri akibat depresi menjadi penyebab kematian
tertinggi pada anak muda usia 15-29 tahun.
- Merujuk data hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penderita skizofrenia atau psikosis sebesar
7 per 1000 dengan cakupan pengobatan 84,9%. Sementara itu, prevalensi
gangguan mental emosional pada remaja berumur lebih dari 15 tahun sebesar
9,8%. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 6%.
Menurut IDAI (2013), masa remaja adalah
masa yang ditandai oleh adanya perkembangan yang pesat dari aspek biologik,
psikologik, dan juga sosialnya. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya berbagai
disharmonisasi yang membutuhkan penyeimbangan sehingga remaja dapat mencapai
taraf perkembangan psikososial yang matang dan adekuat sesuai dengan tingkat
usianya. Kondisi ini sangat bervariasi antar remaja dan menunjukkan perbedaan
yang bersifat individual, sehingga setiap remaja diharapkan mampu menyesuaikan
diri mereka dengan tuntutan lingkungannya.
Keberhasilan
remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar dan pembentukan
kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai tantangan dan dalam
kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu mereka seyogyanya
mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk berkembangnya self confidence, role anticipation, role
experimentation, dan apprenticeship yang sudah
dimulai sejaka masa anak dan pra-remaja sehingga masa kritis yang dijumpai di
tahap perkembangan remaja ini dapat dilalui dengan mulus. Walaupun secara
rasional selalu dapat dilakukan koreksi dan kompensasi terhadap defek
perkembangan kepribadian dan masalah psikososial yang dihadapi, namun hal ini
tentunya membutuhkan usaha yang lebih besar. Dengan demikian, lebih baik
mencegah dengan memperkuat berbagai faktor protektif dan mengurangi sebanyak
mungkin faktor risiko yang ada yang sudah dimulai sejak masa konsepsi hingga
individu mencapai masa remaja (Tjhin Wiguna, 2013).
Sumber:
https://www.cigna.co.id/health-wellness/anak-muda-dan-kesehatan-mental
http://snelaisnaenh.blogspot.com/2015/04/tugas-essay-kesehatan-mental.html
Komentar
Posting Komentar